Pegawai Honorer Tertembak Usai Serangan terhadap Anggota Polres Intan Jaya

Jakarta, Pegawai honorer Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) Intan Jaya, Michael Wattimena (29), menjadi korban penembakan oleh orang tak dikenal (OTK) pada Selasa (18/3). Insiden ini terjadi setelah dua anggota Polres Intan Jaya mendapat serangan di Jalan Mamba, Yokatapa, Sugapa.

Serangan terhadap Anggota Polres

Wakil Kepala Operasi Damai Cartenz, Kombes Adarma Sinaga, menjelaskan bahwa serangan bermula ketika dua anggota kepolisian yang tengah melintas diberondong tembakan oleh OTK. Beruntung, kedua anggota tersebut berhasil menghindar karena sedang mengendarai sepeda motor.

“Upaya penyerangan terhadap aparat kepolisian tersebut gagal karena tembakan yang dilepaskan oleh pelaku tidak mengenai sasaran,” ujar Adarma dalam keterangan tertulis, Rabu (19/3).

Pegawai Honorer Jadi Sasaran

Setelah gagal menyerang aparat kepolisian, para pelaku beralih ke target lain. Michael Wattimena, yang saat itu baru pulang bekerja dan berada di sekitar Kantor Bupati Intan Jaya, menjadi sasaran mereka.

“Akibat tembakan tersebut, korban mengalami luka di pinggul kanan dengan tiga lubang akibat pecahan proyektil,” kata Adarma.

Anggota kepolisian yang berada di lokasi segera mengevakuasi korban ke Puskesmas Sugapa untuk mendapatkan perawatan medis. Saat ini, kondisi korban telah stabil setelah mendapatkan tindakan medis dari tenaga kesehatan.

Langkah Keamanan Ditingkatkan

Menanggapi kejadian ini, tim gabungan keamanan langsung dikerahkan ke lokasi guna mengantisipasi kemungkinan serangan lanjutan. Selain itu, patroli keamanan di wilayah Intan Jaya akan terus ditingkatkan.

“Pengejaran terhadap pelaku terus kami lakukan dan kami pastikan mereka akan mempertanggungjawabkan perbuatannya sesuai hukum yang berlaku,” tegas Adarma.

Dia juga memastikan bahwa situasi di Intan Jaya kini telah kembali kondusif. Namun, upaya pencegahan akan terus dilakukan guna menjamin keamanan masyarakat dari aksi serangan kelompok tidak bertanggung jawab.

Baca juga :  Prabowo Bantah Tuduhan Cawe-cawe SBY dan Jokowi dalam Pemerintahannya

Tanggapan Publik dan Pemerintah

Peristiwa ini menimbulkan reaksi dari berbagai pihak, termasuk masyarakat setempat yang merasa resah dengan meningkatnya aksi kekerasan di wilayah tersebut. Pemerintah daerah dan aparat keamanan diminta untuk mengambil langkah lebih konkret dalam menjamin keamanan warga sipil.

Di sisi lain, organisasi kemanusiaan menekankan pentingnya perlindungan terhadap warga sipil dalam situasi konflik dan meminta pemerintah lebih tegas dalam mengendalikan aksi kekerasan bersenjata.

Kasus ini menjadi pengingat bahwa keamanan di daerah rawan konflik harus terus menjadi prioritas. Diharapkan, dengan peningkatan pengamanan dan langkah hukum yang tegas, insiden serupa tidak akan terulang di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *