Surabaya, Kepolisian terus melakukan penyelidikan mendalam terkait penemuan kerangka manusia di dalam mobil Honda Civic milik mantan Kanit Reskrim Polsek Ujungpangkah, Aipda Yudi Setiawan. Hingga saat ini, sebanyak 20 orang saksi telah diperiksa untuk mengungkap misteri di balik temuan mengejutkan ini.
Pemeriksaan 20 Saksi, Termasuk Anggota Polisi dan Warga Sipil
Kasatreskrim Polres Gresik, AKP Abid Uais Al Qarni, mengungkapkan bahwa dari 20 saksi yang telah diperiksa, 15 di antaranya berasal dari kepolisian, sementara lima lainnya adalah warga sipil.
“Total ada 20 saksi yang diperiksa, terdiri dari 15 anggota kepolisian dan lima warga sipil,” ujar Abid dalam keterangan resminya pada Jumat (14/3).
Lebih lanjut, Aipda Yudi Setiawan yang merupakan pemilik kendaraan juga telah diperiksa sebagai saksi. Meski demikian, status hukumnya masih dalam tahap pendalaman.
“[Aipda Yudi Setiawan] sudah kita periksa, namun sejauh ini masih sebagai saksi. Karena pendalaman terhadap keterangan saksi sangat diperlukan guna pembuktian melalui scientific investigation,” jelas Abid.
Menunggu Hasil Uji DNA dan Toksikologi
Selain pemeriksaan saksi, pihak kepolisian juga masih menunggu hasil uji DNA serta toksikologi terhadap kerangka yang ditemukan. Pemeriksaan tersebut dilakukan oleh Tim Forensik Polda Jatim guna memastikan identitas korban serta penyebab kematiannya.
“Setelah hasil dari tim forensik keluar, kami akan segera melakukan gelar perkara untuk menentukan langkah hukum selanjutnya,” tambahnya.
Selain itu, kepolisian juga melakukan pendalaman terkait keberadaan sarung yang ditemukan di dalam mobil tempat kerangka manusia tersebut berada.
“Terkait temuan sarung di dalam mobil, masih dalam pendalaman. Nanti hasil forensik akan memberikan kejelasan lebih lanjut,” kata Abid.
Kronologi Penemuan Kerangka Manusia
Kerangka manusia tersebut pertama kali ditemukan pada Senin (10/3) di dalam mobil Honda Civic yang sudah lama terparkir di asrama polisi Polsek Ujungpangkah, Gresik. Berdasarkan identifikasi awal, korban diduga berjenis kelamin laki-laki dengan perkiraan usia sekitar 60 tahun. Tim forensik juga menyebutkan bahwa kematian korban diperkirakan telah terjadi sekitar enam bulan yang lalu.
Temuan ini tentu menimbulkan banyak pertanyaan, mengingat lokasi ditemukannya berada di lingkungan asrama polisi yang seharusnya memiliki tingkat keamanan tinggi. Hingga saat ini, motif dan penyebab kematian korban masih menjadi teka-teki yang berusaha dipecahkan oleh kepolisian.
Polisi Imbau Publik Menunggu Hasil Investigasi
Kepolisian meminta masyarakat untuk tidak berspekulasi terkait kasus ini dan menunggu hasil penyelidikan resmi yang sedang berlangsung.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tidak menyebarkan informasi yang belum terverifikasi dan menunggu hasil investigasi dari pihak berwenang,” tutup Abid.
Dengan adanya penyelidikan lebih lanjut dan dukungan dari tim forensik, diharapkan kasus ini segera menemui titik terang dan dapat mengungkap kebenaran di balik penemuan kerangka manusia tersebut. Polisi juga berjanji akan memberikan perkembangan terbaru setelah semua hasil pemeriksaan telah dikumpulkan.