KKB Tembak Perwira Polisi di Yahukimo Papua: Ancaman Keamanan yang Terus Berlanjut

Jakarta, Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) kembali beraksi dengan menembak seorang perwira polisi di wilayah Yahukimo, Papua, pada Sabtu (1/2). Insiden ini semakin menambah daftar panjang konflik bersenjata di Papua yang mengancam keamanan warga dan aparat penegak hukum.

Kronologi Penembakan

Juru Bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengonfirmasi bahwa aksi penembakan dilakukan oleh kelompok mereka di wilayah Kampung Eroma, Distrik Kurima. Korban, yang diketahui sebagai seorang perwira polisi berpangkat Inspektur, mengalami luka tembak di bagian mata akibat serangan tersebut.

Dalam keterangannya pada Senin (3/1), Sebby menegaskan bahwa pihaknya bertanggung jawab penuh atas insiden ini. Ia juga memperingatkan aparat penegak hukum agar tidak melakukan penangkapan atau tindakan represif terhadap warga sipil di wilayah konflik Yahukimo.

“Kami siap bertanggung jawab atas penembakan yang mengakibatkan seorang anggota polisi berpangkat Inspektur mengalami luka tembak di bagian mata,” ujar Sebby dalam pernyataan tertulisnya.

Ancaman bagi Warga Sipil dan Imigran

Selain menyerang aparat keamanan, TPNPB-OPM juga mengeluarkan peringatan keras bagi warga sipil dan imigran yang tinggal di Yahukimo. Mereka meminta agar seluruh warga imigran Indonesia segera meninggalkan wilayah tersebut, karena mereka akan menjadi target selama operasi berlangsung.

“Kami sampaikan kepada warga imigran Indonesia untuk segera keluar dari Yahukimo karena anda akan menjadi target pasukan TPNPB selama operasi berlangsung,” tambahnya.

Respons Aparat Keamanan

Menanggapi insiden ini, Kepala Operasi Damai Cartenz, Brigjen Faizal Ramadhani, membenarkan adanya aksi penembakan tersebut. Korban diketahui bernama Aipda Syam (43), yang bertugas sebagai Kanit Intelkam Polsek Kurima.

Menurut Faizal, insiden terjadi sekitar pukul 19.00 WIT, ketika dua orang tak dikenal berpura-pura berbelanja di kios korban. Tanpa diduga, mereka menodongkan senjata api rakitan dan langsung melepaskan tembakan. Meski sempat melakukan perlawanan dan melarikan diri menuju pos TNI, korban akhirnya mengalami luka tembak.

Baca juga :  Beredar Laporan Kedubes China Tentang 44 Kasus Pungli WN China di Soetta

Saat ini, Aipda Syam telah mendapatkan perawatan medis di RSUD Wamena dan kondisinya dilaporkan stabil.

Situasi Keamanan di Yahukimo

Aksi kekerasan yang dilakukan oleh KKB di Papua semakin mempersulit upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas keamanan di wilayah tersebut. Insiden ini menunjukkan bahwa ancaman dari kelompok bersenjata masih menjadi tantangan serius bagi aparat dan warga sipil.

Pemerintah dan aparat keamanan diharapkan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk menanggulangi konflik ini, baik melalui pendekatan keamanan maupun dialog yang lebih efektif. Dengan meningkatnya ketegangan di Papua, perlindungan terhadap warga sipil dan aparat keamanan harus menjadi prioritas utama.

Penembakan yang dilakukan oleh KKB terhadap perwira polisi di Yahukimo menunjukkan bahwa konflik bersenjata di Papua masih jauh dari kata usai. Keberadaan kelompok bersenjata yang terus melakukan serangan terhadap aparat dan mengancam warga sipil menjadi tantangan besar bagi pemerintah dalam menciptakan stabilitas di wilayah tersebut. Upaya penegakan hukum dan pendekatan humanis perlu terus ditingkatkan guna menciptakan kondisi yang lebih aman dan damai di Papua.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *