Garut – Peristiwa ledakan hebat terjadi pada Senin pagi (12/5) di Desa Sagara, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Insiden tersebut terjadi saat proses pemusnahan amunisi milik Tentara Nasional Indonesia (TNI) berlangsung, mengakibatkan 13 orang meninggal dunia dan 4 lainnya mengalami luka-luka.
Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina, langsung memberikan pernyataan resmi kepada awak media. Ia menyampaikan bahwa seluruh korban sudah mendapatkan penanganan awal di Puskesmas Cibalong sebelum dilakukan rujukan ke fasilitas kesehatan yang lebih lengkap.
“Korban luka sempat mendapat pertolongan pertama dari tenaga medis di Puskesmas. Sementara proses identifikasi jenazah korban tewas saat ini masih berlangsung,” jelas Luthfianisa
Dari informasi yang dihimpun, ledakan terjadi saat personel TNI melakukan prosedur standar pemusnahan amunisi yang sudah tidak layak pakai. Namun, sesuatu yang belum diketahui secara pasti menyebabkan ledakan besar sehingga memakan banyak korban. Otoritas setempat masih mendalami penyebab pasti kejadian tersebut.
Proses Penanganan Korban dan Investigasi
Pihak RSUD Pameungpeuk, rumah sakit terdekat dari lokasi ledakan, menyatakan telah menerima jenazah korban meninggal. Namun hingga siang hari, belum ada korban luka yang dirujuk ke rumah sakit tersebut.
“Hanya korban meninggal dunia sementara yang dirujuk ke sini,” ujar pihak humas RSUD Pameungpeuk melalui pesan singkat kepada media.
Tim investigasi gabungan dari TNI, Polri, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dikerahkan ke lokasi. Pemerintah daerah juga ikut mengoordinasikan proses evakuasi dan pendataan korban agar semua pihak terdampak mendapatkan perhatian yang layak.
Lahan Pemusnahan Milik BKSDA
Sementara itu, pihak TNI menjelaskan bahwa lokasi kejadian merupakan lahan milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) yang biasa digunakan untuk kegiatan pemusnahan amunisi. Lokasi ini dinilai strategis dan terpencil, sehingga minim risiko terhadap permukiman warga. Namun insiden kali ini menjadi catatan serius terkait keselamatan personel maupun protokol pemusnahan.
Pemerintah Kabupaten Garut menyatakan duka mendalam atas tragedi ini. Langkah lanjutan akan difokuskan pada perawatan korban luka, pendampingan keluarga korban, serta investigasi menyeluruh agar peristiwa serupa tidak terulang.
Kesimpulan
Peristiwa ini menambah daftar panjang tragedi akibat ledakan bahan peledak yang seharusnya dikendalikan secara ketat. Pentingnya SOP yang ketat, pengawasan menyeluruh, serta evaluasi menyeluruh terhadap prosedur menjadi sorotan utama agar keselamatan personel tetap terjaga.